skip to main |
skip to sidebar
"TUJUAN HIDUP"
Tujuan
kita hidup ini adalah mencari jalan menuju surga, yang belum pernah
kita rasakan. Nah, tidakkah kita ingat bahwa nabi Adam alaihis-salam
yang sudah merasakan kenikmatan surga tanpa kekurangan suatu apapun,
masih saja terkena godaaan iblis untuk mendekati pohon yang dilarang
Allah untuk didekati? Apalagi kita yang hidup di bumi yang penuh
kekurangan, ketidaknikmatan , dan kalaupun ada kenikmatan, belum ada
apa-apanya dengan kenikmatan surga? Maka, kemungkinan untuk termakan
godaan iblis untuk menikmati kenikmatan tipuan lebih besar lagi.
Wal’iyadzu billah.
Maka, ingatlah bahwa iblis tidak akan
menyerah menggoda anak keturunan Adam. Apalagi, iblis memilki pengalaman
dari zaman Adam hinggga zaman sekarang untuk menyesatkan manusia.
Bersyukurlah kita yang masih diselamatkan Allah ta’ala dari maksiat
besar. Namun, kita tidak tahu besok apakah kita masih aman dari maksiat
atau tidak. Boleh jadi, sekarang kita memang di jalan yang lurus, tetapi
besok? Maka, jika kita menyadari ini, masih ada waktu untuk
mengistiqomahka n diri, dan bertaubat dari kesalahan-kesal ahan yang
dulu pernah kita perbuat. Dan jangan lupa teruslah berdoa kepada Allah
agar selalu istiqomah, karena keistiqomahan merupakan anugerah Allah.
Janganlah sekali-kali kita aman dari pebuatan maksiat. Maka, jauhilah
sebab-sebab fitnah yang merusak. Jauhilah tempat-tempat yang bisa
menimbulkan fitnah yang merusak. Selalu luruskanlah niat kita, karena
kalau hati ini tidak lurus, amalan shalih yang selama ini kita lakukan
tidak ada artinya.
Tujuan
kita hidup ini adalah mencari jalan menuju surga, yang belum pernah
kita rasakan. Nah, tidakkah kita ingat bahwa nabi Adam alaihis-salam
yang sudah merasakan kenikmatan surga tanpa kekurangan suatu apapun,
masih saja terkena godaaan iblis untuk mendekati pohon yang dilarang
Allah untuk didekati? Apalagi kita yang hidup di bumi yang penuh
kekurangan, ketidaknikmatan , dan kalaupun ada kenikmatan, belum ada
apa-apanya dengan kenikmatan surga? Maka, kemungkinan untuk termakan
godaan iblis untuk menikmati kenikmatan tipuan lebih besar lagi.
Wal’iyadzu billah.
Maka, ingatlah bahwa iblis tidak akan
menyerah menggoda anak keturunan Adam. Apalagi, iblis memilki pengalaman
dari zaman Adam hinggga zaman sekarang untuk menyesatkan manusia.
Bersyukurlah kita yang masih diselamatkan Allah ta’ala dari maksiat
besar. Namun, kita tidak tahu besok apakah kita masih aman dari maksiat
atau tidak. Boleh jadi, sekarang kita memang di jalan yang lurus, tetapi
besok? Maka, jika kita menyadari ini, masih ada waktu untuk
mengistiqomahka n diri, dan bertaubat dari kesalahan-kesal ahan yang
dulu pernah kita perbuat. Dan jangan lupa teruslah berdoa kepada Allah
agar selalu istiqomah, karena keistiqomahan merupakan anugerah Allah.
Janganlah sekali-kali kita aman dari pebuatan maksiat. Maka, jauhilah
sebab-sebab fitnah yang merusak. Jauhilah tempat-tempat yang bisa
menimbulkan fitnah yang merusak. Selalu luruskanlah niat kita, karena
kalau hati ini tidak lurus, amalan shalih yang selama ini kita lakukan
tidak ada artinya.
0 komentar:
Posting Komentar